REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Sejumlah bupati dan wali kota akan menjalani pendidikan singkat di "Harvard Kennedy School of Government", Universitas Harvard, Amerika Serikat, selama sekitar tiga minggu.
Kepala daerah yang terpilih untuk mengikuti pendidikan tersebut yakni Bupati Serdang Bedagai, Samosir, Agam, Bengkalis, Sukabumi, Solok Selatan, Gresik, Malang, Kutai Kartanegara, Sumbawa Barat, Luwu Utara, Mamuju, Poso, Banyuwangi, dan Lampung Selatan. Kemudian, Wali Kota Kediri, Banjar Baru, Denpasar, dan Ternate.
Kepala Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri, Reydonnyzar Moenek, di Jakarta, Senin menjelaskan, bupati dan wali kota yang akan menjalani pendidikan tersebut berjumlah 19 orang dan mereka akan didampingi kepala bappeda masing-masing.
Dengan demikian sebanyak 38 orang akan diberangkatkan ke Amerika Serikat, bersama dengan dua orang pendamping dari Kementerian Dalam Negeri, kata Reydonnyzar.
Ia mengatakan 19 kepala daerah ini terpilih menjalani pendidikan singkat di Harvard, karena prestasi mereka selama menjalani orientasi kepemimpinan yang dilaksanakan Badan Diklat Kemdagri.
"Dalam orientasi kepemimpinan bagi kepala daerah, dipilih alumni yang terbaik. Mereka mendapat kesempatan untuk menambah pengalaman, pemahaman, dan wawasan di sana," katanya.
Pendidikan dan pelatihan bagi kepala daerah dan kepala bappeda di Harvard ini diperoleh atas kerja sama antara Rajawali Foundation dengan Harvard Kennedy School of Government, dan Kementerian Dalam Negeri.
Menurut Reydonnyzar, biaya pendidikan dan akomodasi selama pendidikan tersebut ditanggung oleh Rajawali Foundation dan Harvard Kennedy School of Government. Sedangkan uang saku bagi kepala daerah dibebankan pada APBD masing masing daerah.
Kepala daerah yang terpilih untuk mengikuti pendidikan tersebut yakni Bupati Serdang Bedagai, Samosir, Agam, Bengkalis, Sukabumi, Solok Selatan, Gresik, Malang, Kutai Kartanegara, Sumbawa Barat, Luwu Utara, Mamuju, Poso, Banyuwangi, dan Lampung Selatan. Kemudian, Wali Kota Kediri, Banjar Baru, Denpasar, dan Ternate.
Kepala Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri, Reydonnyzar Moenek, di Jakarta, Senin menjelaskan, bupati dan wali kota yang akan menjalani pendidikan tersebut berjumlah 19 orang dan mereka akan didampingi kepala bappeda masing-masing.
Dengan demikian sebanyak 38 orang akan diberangkatkan ke Amerika Serikat, bersama dengan dua orang pendamping dari Kementerian Dalam Negeri, kata Reydonnyzar.
Ia mengatakan 19 kepala daerah ini terpilih menjalani pendidikan singkat di Harvard, karena prestasi mereka selama menjalani orientasi kepemimpinan yang dilaksanakan Badan Diklat Kemdagri.
"Dalam orientasi kepemimpinan bagi kepala daerah, dipilih alumni yang terbaik. Mereka mendapat kesempatan untuk menambah pengalaman, pemahaman, dan wawasan di sana," katanya.
Pendidikan dan pelatihan bagi kepala daerah dan kepala bappeda di Harvard ini diperoleh atas kerja sama antara Rajawali Foundation dengan Harvard Kennedy School of Government, dan Kementerian Dalam Negeri.
Menurut Reydonnyzar, biaya pendidikan dan akomodasi selama pendidikan tersebut ditanggung oleh Rajawali Foundation dan Harvard Kennedy School of Government. Sedangkan uang saku bagi kepala daerah dibebankan pada APBD masing masing daerah.