Kamis, 14 Maret 2013

VLSM Subnetting

halo agan2 sekalian akhir nya kita jumpa lagi ni, hehe ^_^
kali ini agan2 sekalian saya ingin berbagi ilmu mengenai apa yang saya ketahui tentang VLSM subnetting
oke langsung aja ya ^_^
Vlsm adalah pengembangan mekanisme subneting, dimana dalam vlsm dilakukan peningkatan dari kelemahan subneting klasik, yang mana dalam clasik subneting, subnet zeroes, dan subnet- ones tidak bisa digunakan. selain itu, dalam subnet classic, lokasi nomor IP tidak efisien.
Jika proses subnetting yang menghasilkan beberapa sub jaringan dengan jumlah host yang sama telah dilakukan, maka ada kemungkinan di dalam segmen-segmen jaringan tersebut memiliki alamat-alamat yang tidak digunakan atau membutuhkan lebih banyak alamat. Karena itulah, dalam kasus ini proses subnetting harus dilakukan berdasarkan segmen jaringan yang dibutuhkan oleh jumlah host terbanyak.
Untuk memaksimalkan penggunaan ruangan alamat yang tetap, subnetting pun diaplikasikan secara rekursif untuk membentuk beberapa subjaringan dengan ukuran bervariasi, yang diturunkan dari network identifier yang sama. Teknik subnetting seperti ini disebut juga variable-length subnetting. Sub jaringan-sub jaringan yang dibuat dengan teknik ini menggunakan subnet mask yang disebut sebagai Variable-length Subnet Mask (VLSM).
Karena semua subnet diturunkan dari network identifier yang sama, jika subnet-subnet tersebut berurutan (kontiyu subnet yang berada dalam network identifier yang sama yang dapat saling berhubungan satu sama lainnya), rute yang ditujukan ke subnet-subnet tersebut dapat diringkas dengan menyingkat network identifier yang asli.
Teknik variable-length subnetting harus dilakukan secara hati-hati sehingga subnet yang dibentuk pun unik, dan dengan menggunakan subnet mask tersebut dapat dibedakan dengan subnet lainnya, meski berada dalam network identifer asli yang sama. Kehati-hatian tersebut melibatkan analisis yang lebih terhadap segmen-segmen jaringan yang akan menentukan berapa banyak segmen yang akan dibuat dan berapa banyak jumlah host dalam setiap segmennya.
Dengan menggunakan variable-length subnetting, teknik subnetting dapat dilakukan secara rekursif: network identifier yang sebelumnya telah di-subnet-kan, di-subnet-kan kembali. Ketika melakukannya, bit-bit network identifier tersebut harus bersifat tetap dan subnetting pun dilakukan dengan mengambil sisa dari bit-bit host.
Tentu saja, teknik ini pun membutuhkan protokol routing baru. Protokol-protokol routing yang mendukung variable-length subnetting adalah Routing Information Protocol (RIP) versi 2 (RIPv2), Open Shortest Path First (OSPF), dan Border Gateway Protocol (BGP versi 4 (BGPv4). Protokol RIP versi 1 yang lama, tidak mendukungya, sehingga jika ada sebuah router yang hanya mendukung protokol tersebut, maka router tersebut tidak dapat melakukan routing terhadap subnet yang dibagi dengan menggunakan teknik variable-length subnet mask.
Perhitungan IP Address menggunakan metode VLSM adalah metode yang berbeda dengan memberikan suatu Network Address lebih dari satu subnet mask. Dalam penerapan IP Address menggunakan metode VLSM agar tetap dapat berkomunikasi kedalam jaringan internet sebaiknya pengelolaan networknya dapat memenuhi persyaratan :
  • Routing protocol yang digunakan harus mampu membawa informasi mengenai notasi prefix untuk setiap rute broadcastnya (routing protocol : RIP, IGRP, EIGRP, OSPF dan lainnya, bahan bacaan lanjut protocol routing : CNAP 1-2), 
  • Semua perangkat router yang digunakan dalam jaringan harus mendukung metode VLSM yang menggunakan algoritma penerus packet informasi.
Penerapan VLSM
Contoh kasus:
Diketahui:
§ Siswa       : 125 host
§ Guru        : 59 host
§ Teknisi       : 27 host
§ Adm         : 11 host
§ Pimpinan       : 4 host
Berikut langkah-langkah perhitungan untuk mencari range IP, Netmask, Network Address dan Broadcast Addressnya:
  • Siswa
2n-2 = 125
2n = 127
n = 7 -> 27 – 2 = 128 -2 = 126
disini n adalah jumlah biner 0.
Jadi, dapat dihitung bahwa :
ü Netmask = 255.255.255.128
ü Network Address = 192.168.20.0/ 25 didapat dari 32-n = 25
ü Range IP = 192.168.20.1 – 192.168.20.126
ü Broadcast Address = 192.168.20.127
  • Guru
2n-2 = 59
2n = 61
n = 6 -> 26 – 2 = 64 -2 = 62      
Jadi, dapat dihitung bahwa :
ü Netmask = 255.255.255.192
ü Network Address = 192.168.20.128/ 26              
ü Range IP = 192.168.20.129 – 192.168.20.191
ü Broadcast Address = 192.168.20.192
  • Teknisi
2n-2 = 27
2n = 29
n = 5 -> 25 – 2 = 32 -2 = 30
Jadi, dapat dihitung bahwa :
ü Netmask = 255.255.255.224
ü Network Address = 192.168.20.193/ 27 didapat dari 32-n=27
ü Range IP = 192.168.20.194 – 192.168.20.224
ü Broadcast Address = 192.168.20.225
  • Administrasi
2n-2 = 11
2n = 13
n = 4 -> 24 – 2 = 16 -2 = 14
Jadi, dapat dihitung bahwa :
ü Netmask = 255.255.255.240
ü Network Address = 192.168.20.226/ 28 didapat dari 32-n=28
ü Range IP = 192.168.20.227 – 192.168.20.241
ü Broadcast Address = 192.168.20.242
  • Pimpinan
2n-2 = 4
2n = 6
n = 3 -> 23 – 2 = 8 -2 = 6
Jadi, dapat dihitung bahwa :
ü Netmask = 255.255.255.248
ü Network Address = 192.168.20.243/ 29 didapat dari 32-n=29
ü Range IP = 192.168.20.244 – 192.168.20.250
ü Broadcast Address = 192.168.20.251
Komponen-komponen yang kita perlukan adalah:
-          Komputer yang telah di install packet tracer
-          2 buah switch dengan 24 port
-          Komputer dan laptop sesuai dengan jumlah yang ingin kita buat.
Langkah- langkah yang dilakukan untuk membuat simulasi:
  • Buka aplikasi Packet Tracer, lalu letakkan komponen sesuai keinginan.
  • Kemudian atur IP Address pada computer siswa dengan cara mengklik computer ,lalu piilih tab desktop dan atur IP Address sesuai dengan range IP yang telah kita buat tadi.
Range IP Siswa : 192.168.20.1- 192.168.20.126
Sebagai contoh kita masukkan IP ke 5 komputer:
PC0     : 192.168.20.1
PC1     : 192.168.20.2
PC2     : 192.168.20.3
PC3     : 192.168.20.4
PC4     : 192.168.20.5
 Atur IP Address computer Guru.
Range IP Guru: 192.168.20.129- 192.168.20.191
  • Sebagai contoh kita masukkan IP ke 5 laptop:
Laptop 0          : 192.168.20.130
Laptop 1          : 192.168.20.131
Laptop 2          : 192.168.20.132
Laptop 3          : 192.168.20.133
Laptop 4          : 192.168.20.134
  •  Atur IP Address computer Teknisi.
Range IP Teknisi: 192.168.20.194- 192.168.20.224
Sebagai contoh kita masukkan IP ke 5 komputer:
PC5     : 192.168.20.195
PC6     : 192.168.20.196
PC7     : 192.168.20.197
PC8     : 192.168.20.198
PC9     : 192.168.20.199
  • Atur IP Address computer Administrasi
Range IP Administrasi: 192.168.20.227- 192.168.20.241
Sebagai contoh kita masukkan IP ke 5 laptop:
Laptop 5          : 192.168.20.130
Laptop 6          : 192.168.20.131
Laptop 7          : 192.168.20.132
Laptop 8          : 192.168.20.133
Laptop 9          : 192.168.20.134
  • Terakhir kita atur IP Address computer pimpinan
Range IP Pimpinan : 192.168.20.244- 192.168.20.250
Sebagai contoh kita masukkan IP ke 5 Laptop:
Laptop 10        : 192.168.20.245
Laptop 11        : 192.168.20.246
Laptop 12        : 192.168.20.247
Laptop 13        : 192.168.20.248
Laptop 14        : 192.168.20.249
  • Hubungkan antara computer dengan switch dengan menggunakan connections, gunakan yang automatically seperti gambar petir, tarik dari komputer dan hubungkan ke switch.
  • Tunggu hingga terhubung sampai berwarna hijau. Jika telah berwarna hijau maka kabel yang dihungkan antar computer dengan switch telah terhubung.
  • Kemudian hubungkan antara switch1 dengan switch2 dengan cara yang sama, yaitu dengan mengklik kategori Connections, lalu hubungkan.
  1. Untuk mengecek apakah computer setiap grup telah terhubung, lakukan ping ke alamat IP setiap grup.
  2. Percobaan PING ip address dari grup siswa ke semua grup.
  3. Percobaan PING ip address dari grup Guru ke semua grup.
  4. Percobaan PING ip address dari grup teknisi kesemua grup.
  5. Percobaan PING ip address dari grup administrasi kesemua grup.
  6. Percobaan PING ip address dari grup pimpinan kesemua grup.
  7. Sekarang kita lakukan pengiriman pesan dari grup teknisi ke pimpinan.
  8. Lalu kita lakukan pengiriman dari administrasi ke siswa.
READ MORE - VLSM Subnetting