REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON - Putra pemimpin Libya Moammar Qaddafi, Saadi Qaddafi, yang tiba di Niger pada akhir pekan lalu kini dikenakan tahanan rumah di satu gedung pemerintah. Demikian kata Departemen Luar Negeri AS, Selasa (13/9).
"Setahu kami, seperti yang lain, ia dikenakan tahanan rumah di satu wisma tamu negara. Niger dan NTC bekerja sama dalam hal ini," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Victoria Nuland, kepada wartawan di Washington, sebagaimana dilaporkan AFP
Ia merujuk kepada Dewan Peralihan Nasional (NTC) yang merupakan pemerintah sementara di Libya. "Pada dasarnya penahanan rumah di instalasi pemerintah dilakukan. Itu lah yang kami tahu," kata wanita juru bicara tersebut.
Saadi (38), anak ketiga dari tujuh putra Qaddafi, tiba di Niger, Ahad (11/9), dalam satu rombongan bersama dengan anggota lain pemimpin terguling Libya tersebut. Niger tersebut merupakan salah satu negara Afrika barat yang menerima keuntungan dari sumbangan Qaddafi
Saadi, yang dipandang sebagai playboy, dikontrak pada 2003 untuk bermain di klub bola divisi satu Italia, Perugia. Tapi, dia jarang dimainkan ketika diskors setelah diperiksa positif menggunakan doping. Ia meninggalkan karier sepak bolanya pada tahun berikutnya dan bergabug dengan militer Libya di mana ia memimpin satu unit elit.
"Setahu kami, seperti yang lain, ia dikenakan tahanan rumah di satu wisma tamu negara. Niger dan NTC bekerja sama dalam hal ini," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Victoria Nuland, kepada wartawan di Washington, sebagaimana dilaporkan AFP
Ia merujuk kepada Dewan Peralihan Nasional (NTC) yang merupakan pemerintah sementara di Libya. "Pada dasarnya penahanan rumah di instalasi pemerintah dilakukan. Itu lah yang kami tahu," kata wanita juru bicara tersebut.
Saadi (38), anak ketiga dari tujuh putra Qaddafi, tiba di Niger, Ahad (11/9), dalam satu rombongan bersama dengan anggota lain pemimpin terguling Libya tersebut. Niger tersebut merupakan salah satu negara Afrika barat yang menerima keuntungan dari sumbangan Qaddafi
Saadi, yang dipandang sebagai playboy, dikontrak pada 2003 untuk bermain di klub bola divisi satu Italia, Perugia. Tapi, dia jarang dimainkan ketika diskors setelah diperiksa positif menggunakan doping. Ia meninggalkan karier sepak bolanya pada tahun berikutnya dan bergabug dengan militer Libya di mana ia memimpin satu unit elit.