Zamboanga City, Filipina (ANTARA/Xinhua-0ANA) - Sebuah bom meledak di kota Filipina selatan Cotabato pada Rabu pagi, namun tidak seorangpun korban luka atau tewas dalam insiden itu, kata polisi setempat.
Sehari sebelumnya, juga dilaporkan dari kota yang sama, dua bom meledak secara simultan pada Selasa di kota Cotabato, Filipina selatan, kata polisi.
Tidak ada yang dilaporkan terluka atau tewas akibat ledakan kembar itu, menurut Direktur Polisi Felicisimo Khu, kepala Direktorat Operasi Polisi Terpadu Kepolisian Mindanao Barat.
Khu mengatakan, ledakan kuat terjadi tak lama setelah tengah hari pada saat Sekretaris Pemerintah Daerah Jesse Robredo hendak meninggalkan kantor gubernur di Cotabato City.
"Kita tidak dapat menentukan seperti apa motif serangan itu karena kantor gubernur jauh dari lokasi ledakan," kata Khu.
Robredo berada di Cotabato City untuk menilai putaran kandidat yang akan mengambil alih jabatan di Daerah Otonomi di Mindanao (ARMM) setelah Presiden Aquino menyetujui penangguhan pemilu di wilayah tersebut, dan memilih untuk sinkronisasi dengan pemilihan 2013 nasional.
Khu mengatakan, bom rakitan ditanam di kedua sisi jalan dekat rumah sakit daerah.
Dia mengatakan, penjinak bom telah mengarah pada jenis bom yang digunakan dan kelompok apa yang bertanggung jawab atas serangan itu.
Khu mengungkan bahwa kelompok Basit Usman, yang memiliki hubungan dengan kelompok teroris Jemaah Islamiyah (JI), telah merekrut pelatihan termasuk perempuan dalam hal bom dan pembongkarannya.
Pejabat polisi tidak bisa segera mengatakan jika mereka yang meledak bom itu adalah bagian dari misi rekrut Usman, dan mencatat bahwa penyelidikan masih berlanjut.